Kabar Wilayah

Baksos PKS : Dari Totok Punggung Hingga Pengobatan Gratis Disukai Warga Sawarna

SAWARNA — Ahad (8/10/2017) pagi, Masjid Nurul Huda, Sawarna mendadak ramai, ratusan ibu-ibu dan bapak-bapak lanjut usia, juga anak-anak memadati serambi dan halaman masjid itu.

Terlihat, seorang kakek langsung membuka baju batik setelah dipersilahkan duduk di kursi plastik itu.

Sejurus kemudian kedua mata bapak tua itu langsung merem-melek saat jari-jari terampil menotok bagian punggungnya.

“Wah rasanya seger, badan terasa ringan lagi,” ucap Narhata (55 thn) usai dipijit sekitar 10 menit oleh pria berkaos warna merah maroon bertuliskan Kemah Bakti Nusantara di dada sebelah kanan itu.

Tak jauh dari kakek Narhata, terlihat seorang ibu sedang menggendong anaknya, di jidat anaknya tertempel kompres penurun panas.

“Anak saya sudah dua hari ini sakit demam,” ujar Lina (36 thn), warga sekitar Masjid Nurul Huda, Sawarna.

Ia mengaku belum memeriksakan anaknya ke dokter. Bersyukur, ia mendengar ada pengobatan gratis yang diadakan oleh Partai Keadilan Sejahtera. Pagi itu dia langsung membawa anaknya ikut mengantri berobat.

“Semoga setelah berobat demam anak saya bisa sembih,”ungkapnya.

Menurutnya, model bakti sosial yang diadakan oleh PKS di kampungnya cukup komplet, ada totok punggung, pemeriksaan kesehatan, pembagian kacamata gratis hingga bazar murah.

“Baksosnya sangat bagus, sangat membantu warga,” ujarnya.

Ia mengaku sangat senang sekali dengan model bakti sosial yang diadakan oleh PKS, menurutnya agar lebih dekat, sudah seharusnya partai itu terjun ke masyarakat.

Kakek Narhata dan Bu Lina merupakan sebagian warga Sawarna yang menerima maaf dari kegiatan baksos yang diselenggarakan oleh panitia Kembara (Kemah Bakti Nusantara) PKS Provinsi Banten.

Wiji Susanto, Ketua Bidang BKO (bidang kepanduan dan olahraga) PKS Banten menjelaskan, Kemah bakti Nusantara dilaksanakan selama tiga hari ini, sebagai sarana untuk melatih kepemimpinan, fisik dan kebugaran kader-kader PKS, serta spiritual kader.

“Juga sebagai kegiatan rekreasi. Karena kesibukan, mereka perlu rekreasi, lokasinya memilih tempat-tempat yang indah. Apalagi di Banten ini banyak tempat yang perlu dikunjungi,” jelasnya.

Wiji menambahkan, Kembara Menengah 2 yang diikuti 190 orang ini berasal dari kota dan kabupaten se Banten

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button