Cerita Saat PKS dan Gerindra Tentukan Cagub-Cawagub DKI

akarta – Kediaman keluarga Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sejak Kamis (23/9) malam, ramai dengan kehadiran tokoh yang diprediksi bakal jadi cagub atau cawagub DKI. Bahkan hingga Jumat (24/9) sore, dinamika politik itu masih alot.
“Secara prinsip sesungguhnya pukul 04.00 WIB memang sudah disepakati, tinggal pengumuman,” cerita Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid kepada detikcom, Sabtu (24/9/2016).
Pasangan calon yang disepakati usai rapat hingga subuh itu adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Saat itu petinggi Gerindra dan PKS memang baru selesai memanggil beberapa tokoh, di antaranya Anies Baswedan dan Ustaz Yusuf Mansur.
Namun keputusan subuh hari itu ternyata harus dimusyawarahkan kembali. Petinggi Gerindra dan PKS merapat lagi ke kediaman Prabowo selepas salat Jumat untuk tahap finalisasi cagub-cawagub. Hadir di rapat itu Sohibul Iman, Salim Segaf, Hidayat Nur Wahid, Mustafa Kamal, dan Mardani Ali Sera. Hadir juga dengan Prabowo Subianto dan Ahmad Muzani.
Dalam pertemuan lanjutan itu, para elite Gerindra dan PKS ternyata masih merasa perlu memanggil bakal cagub-cawagub yang akan didukung. Sandiaga Uno datang ke kediaman Prabowo pukul 14.32 WIB, disusul Anies Baswedan pukul 16.20 WIB.
Tak sampai situ, di tengah pertemuan, Mardani Ali Sera menyebut ada kader PKS perempuan yang turut dipanggil ke kediaman Prabowo, belakangan diketahui adalah Ledia Hanifa.
“Bu Ledia bagian dari dinamika yang terus terjadi. Pak Yusril juga sebenarnya ada di sekitar rumah Prabowo. Kami pertimbangkan beberapa alternatif jika ada kondisi emergency dan harus buat keputusan berbeda,” cerita Hidayat.
Dia menyebut salah satu pertimbangan Gerindra-PKS menentukan cagub-cawagub adalah munculnya Agus-Sylviana yang diusung koalisi Cikeas: Demokrat, PAN, PPP dan PKB, juga petahana Ahok yang ternyata diusung PDIP Perjuangan.
“Kami punya husnudzon PDIP dengan ideologinya tidak akan mendukung petahana, ternyata keputusannya lain,” ucap Hidayat.
Rencana pengumuman pukul 16.00 WIB molor. Hingga jelang magrib, Gerindra dan PKS belum juga mengumumkan siapa cagub dan cawagub yang akan diusung dari koalisi berkursi total 26 ini.
Perdebatan kemudian berakhir sekitar pukul 19.00 WIB saat Prabowo mengumumkan cagub-cawagub yang diyakini bisa mengalahkan petahana Ahok-Djarot. “Anies Baswedan sebagai calon gubernur dan Sandiaga sebagai calon wakil gubernur. Kedua putra terbaik bangsa ini mampu membawa DKI ke arah lebih baik,” tegas Prabowo di kediamannya.
Dengan keputusan itu, PKS sudah mengikhlaskan Mardani batal diusung jadi cawagub dan hanya menjadi ketua tim sukes. Namun perlu diingat, bukan kali pertama bagi PKS tak mengusung kader di Pilkada atau Pilpres.
“Semua hasil musyawarah, PKS melaksanakan keputusan berdasarkan keputusan di tingkat pimpinan dan pertimbangan seluruh masukan mana yang lebih baik, mana yang labih mungkin, dan mana yang lebih bisa dikerjakan,” papar Hidayat.
“Kita pertimbangkan pertama tentu penerimaan publik, peluang menghadirkan kemenangan, serta kenyamanan dari pasangan calon,” imbuh pimpinan MPR itu.
Satu jam usai diumumkan, Anies-Sandiaga dan para pendukungnya bergerak menuju kantor KPU DKI di Salemba Raya untuk pendafatran. Saat ini mereka sedang mengikuti tes kesehatan cagub-cawagub.
“Mudah-mudahan warga Jakarta betul-betul menggunakan hak pilihnya secara rasional,” pungkas Hidayat.
Sumber : http://news.detik.com/berita/3305733/cerita-saat-pks-dan-gerindra-tentukan-cagub-cawagub-dki